sex dengan 4 pria perkasa

sex dengan 4 pria perkasa
CERITA SEX GAY,,,,,,
AMPUN BANG KONTOL LO GEDE BANGET
Berulang kali aku
melintasi tempat proyek
pembangunan tower
listrik tersebut selalu saja
aku lihat ke empat
pekerja yang sekitar 20-an
tahun tersebut bekerja di
lokasi itu, tak banyak
orang lain ditempat
tersebut karena agaknya
pembangunan tower
listrik tersebut sedang
dalam proses
penyelesaian saja,
membersihkan puing
yang tersisa karena disana
disini banyak teronggok
puing besi dan kabel serta
beberapa onggokan kayu
yang agaknya bekas
penyangga tower
tersebut ketika hendak
ditegakkan. Pagi hari ini
kembali aku melintasi
tempat tersebut, tampak
ke empat pekerja sedang
bersimbah keringat
menarik onggokan besi
menuju tempat tumpukan
puing, dua pekerja hanya
mengenakan celana jeans
lusuh bertelanjang dada
dengan aliran keringat
membentuk liku liku
aliran keringat yang
berkilauan disekujur
tubuh mereka yang kekar
berotot dan dua pekerja
lainnya masih memakai
baju namun tak kalah sexy
karena baju tersebut telah
basah kuyup juga
menempel kekulit tubuh
mereka… duh! pikiran aku
langsung ngeres melihat
pemandangan yang
sangat menggetarkan
nafsu binatangku dan
tanpa terasa kontolku
langsung mulai berdenyut
mengeras didalam celana,
buseeet. Dikantor aku
menjadi kurang
konsentrasi dalam
menyelesaikan berkas
dokumen yang
menumpuk didepan
mejaku sehingga aku
terpaksa over-time untuk
dapat menyelesaikannya
hingga tuntas. Jarum jam
telah menunjukkan pukul
21.00 ketika aku
berkemas meninggalkan
kantor, seluruh tas dan
peralatan sengaja aku
tinggalkan di laci meja
kantor karena sepulang
dari tempat sialan ini aku
hanya punya satu tujuan
yaitu ke lokasi proyek
pembangunan tower
listrik tersebut untuk
menikmati tubuh kekar
liat berotot ke empat
pekerja muda perkasa
yang menggoda nafsu
syahwatku tersebut.
Turun di halte dekat
lokasi tersebut, gelap
temaram, aku berjalan
perlahan menuju tower
listrik yang hampir selesai.
Sejenak timbul keraguan
apakah aku meneruskan
rencana awal tersebut
atau tidak, termangu dan
tiba tiba terdengar suara
yang menegurku “Ada
apa mas ?” aku menoleh
kearah suara yang
menegurku itu dan serrr…
salah seorang pekerja
proyek tersebut ternyata
telah berada didekatku,
dia menyandang handuk
kumal dibahunya yang
bidang dengan kantong
plastik hitam ditangannya
yang satu lagi, agaknya
hendak mandi bebersih
diri “Mmm… oh, mau
numpang kamar mandi,
boleh gak?” jawabku
membuat alasan yang
timbul secepat kilat dalam
benakku ketika melihat
dia “Oh… boleh aja, aku
juga mo mandi, yok…”
Aku mengikuti langkahnya
menuju kamar mandi
yang dimaksud, hmm…
ternyata sebuah tempat
hanya dibatasi oleh pagar
seng, terbuka tanpa atap,
tak jauh dari lokasi tower
tersebut. “Silakan mas”
kata pekerja tersebut
“Oh… ya, masuk sama-
sama aja, gak papa koq”
kataku, berusaha untuk
tidak kehilangan
kesempatan menikmati
pemandangan tubuh
kekar seorang pekerja
muda yang telah berada
tepat didepan mata.
Tanpa ada rasa sungkan
pekerja tersebut
membuka celana setelah
menggantungkan
handuknya diseng
pembatas kamar mandi
tersebut dan melangkah
masuk kedalam kamar
mandi tersebut dengan
kontolnya yang item gede
bergelayutan kekanan
kekiri mengikuti irama
langkahnya membuat
dadaku bergemuruh
melihat pemandangan
tersebut. Tanpa
membuang waktu akupun
menanggalkan pakaianku
dan mengikuti masuk
kedalam kamar mandi
tersebut menuju jamban
jongkok yang ada disudut,
berpura pura mau buang
air besar namun mata tak
pernah lepas menatap
sekujur tubuh pekerja
tersebut yang mulai
mengambil air dengan
timba dari dalam sumur
darurat kamar mandi itu.
Guyuran air membasahi
tubuhnya dalam temaram
gelap malam didalam
kamar mandi darurat
tersebut sementara aku
duduk berjongkok sambil
mengepulkan asap rokok
seolah masih saja buang
air besar padahal
kontolku tak dapat
berbohong karena telah
membesar dan mulai
berdenyut seirama
denyut nadiku yang
semakin menggelora
memandang tubuh
telanjang kekar berotot
yang tengah dibaluri
sabun. Segera aku
beranjak dari jamban
seolah akan cebok
membarsihkan hajat
sementara si pekerja
dengan tubuh masih
bersabun bergeser
memberikan tempat
untuk aku. “Sini, aku bantu
sabunin belakang badan
lo” kataku ketika selesai
cebok “Ah, ga usah…”
kata pekerja tersebut “Ga
papa koq, enak kalau
belakang badan dibersihin
orang” kataku tanpa
menunggu
persetujuannya langsung
menjamah tubuhnya yang
telanjang bulat dan mulai
mengusapkan sabun di
belakang tubuhnya.
Umm… bukan main liatnya
daging tubuh orang ini
batinku sementara
tanganku masih saja
mengusap usapkan sabun
dibelakang tubuhnya
sambil sesekali memijat
tubuhnya membuat
pekerja itu tampak
semakin rileks dan
membiarkan tanganku
menjalari tubuhnya. Tidak
lama kemudian kedua
daging pantatnya,
pahanya, betisnya, sudah
aku usap dengan sabun
dan… tiba tiba dia berbalik
sementara aku tengah
berlutut menyabunin
betisnya sehingga
kontolnya yang ternyata
sudah ngaceng tegak
berdiri membentuk sudut
dengan perutnya yang
rata hampir saja memukul
wajahku. Segera saja
kontol tersebut aku
genggam dengan
tanganku yang masih
penuh bersabun dan
mulai mengocok
menyabuni kontol
tersebut. “Arrgghh… enak
mas, sshh” desis pekerja
tersebut “Umm… ntar gw
buat lebih enak lagi”
kataku sambil membilas
kontolnya dengan air agar
bersih dari sisa busa sabun
dan hap… langsung aku
masukkan kepala
kontolnya yang gede itu
kedalam mulutku yang
sudah sedari tadi tidak
sabar untuk mencicipi
kontol pekerja ini,
membuat dia
menggelinjang
menggeliat sembari
menghunjamkan
kontolnya yang gede itu
agar lebih dalam lagi
masuk kedalam mulut
aku, dan lebih dalam lagi
hingga menyentuh
pangkal kerongkonganku
Pintu kamar mandi
berderit dibuka, sambil
terdengar suara pekerja
lainnya “No, ngapain aja
lo, koq…” Sejenak aku
terkejut dan berusaha
melepaskan kontol yang
tengah memenuhi rongga
mulutku itu, tapi dicegah
oleh yang empunya
kontol dengan
memegang belakang
kepalaku agar kontolnya
tetap terhunjam dalam
dimulutku “Gak papa mas,
lanjut aja… aahhh, sshh”
katanya “Ooo… lagi
ngentot to” kata pekerja
yang baru masuk sambil
tertawa kecil, sementara
kontolnya sudah keluar
dari celana jeans belelnya
karena mau kencing.
Segera saja kontolnya aku
sambar dengan tanganku
sementara mulutku masih
tersumbat dengan kontol
gede si No, dan
mengarahkan kontol
pekerja yang baru masuk
itu kearah mukaku dan…
serrr…. air kencing
mengalir hangat dengan
derasnya melalui kepala
kontol yang mulai mekar
merekah membasahi
wajahku yang sedang
dientot oleh kontol si No.
“Gantian diisep No…” kata
pekerja yang baru saja
menyiramkan air
kencingnya diwajahku itu
sambil menyorongkan
kontolnya yang tak kalah
gede dengan kontol yang
sedang berada dimulutku.
Tanpa melepas celananya
dia menghunjamkan
kontolnya yang tegak
berdiri perkasa keluar dari
risleting celana jeans
belelnya menggantikan
kontol si No, sementara
si No membilas tubuhnya
yang masih bersabun dan
tak berapa lama
kemudian beranjak ke
belakang tubuhku sambil
membasahi lobang
pantatku dengan ludahnya
dan sesekali memasukkan
jari telunjuknya kedalam
lobang pantatku.
Terasa
kepala kontol si No mulai
menyeruak membuka
cincin lobang pantatku
dan blesss… dia menekan
kontolnya yang keras itu
dengan kekuatan penuh
masuk kedalam lobang
pantatku membuat aku
sedikit berteriak lirih
hampir tak terdengar
karena dimulutku penuh
dengan kontol pekerja
yang baru masuk tadi. Kini
hanya desah dan erangan
yang terdengar didalam
kamar mandi darurat
tersebut ketika kedua
pekerja itu merojokkan
batang kejantanannya
dimulut dan dilobang
pantatku, bagaikan orang
kesurupan mereka
menghajar mulut dan
lobang pantatku dengan
ganas, semakin lama
semakin cepat rojokan
kontol mereka dan
semakin dalam masuk,
semakin cepat semakin
dalam, semakin cepat
dan…. aarrgghhh, hampir
bersamaan kedua pekerja
tersebut berkali kali
melenguh mengejang
mencengkeram erat
tubuhku dan berkali kali
memuntahkan pejuh
hangatnya berkali kali
memenuhi rongga mulut
dan rongga ususku,
menuntaskan hasrat
kejantanan mereka yang
entah berapa lama
terkekang ketika berada
dilokasi proyek tersebut.
Tanpa kami sadari
ternyata kedua pekerja
lainnya sudah berada
diambang pintu kamar
mandi yang telah terbuka
lebar menyaksikan
permainan kami,
sementara mengelus elus
kontol mereka juga telah
ngaceng tegang berdiri
sempurna penuh
berleleran precum keluar
dengan gagahnya dari
celana mereka yang
terbuka… bahkan kontol
yang satunya lengkap
dengan piercing anting
cincin baja putih gede
menghias di frenulum
kontolnya “Gantian
dong…” kata salah satu
dari mereka Mataku
terbelalak melihat kontol
kedua pekerja yang baru
datang karena ternyata
lebih gede, lebih berurat
dan lebih perkasa
dibanding kedua kontol
yang baru saja menghajar
lobang pantat dan rongga
mulutku. Kembali lagi aku
yang telanjang bulat
didalam kamar mandi
darurat ini dihajar dirojok
dientot oleh kedua kontol
gede milik pekerja yang
muda gagah perkasa
hingga berleleran pejuh
mereka tumpah ruah
mengalir dari sudut
bibirku dan dari lobang
pantatku yang sudah
terkuak lebar. “Malam ini
tidur di bedeng aja
yah…kita lanjutin lagi” kata
salah seorang pekerja
tersebut ketika mencabut
kontolnya yang sudah
licin berlumuran pejuh
dari lobang pantatku.
Ampun bang, kontol elo-
elo pade gede buanget !
aku menjerit tapi dalam
hati saja karena siapa sih
yang mau kehilangan
kesempatan emas ini ?,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts